The jav Diaries

Perih, panas, dan sesak sempit, itulah kesan pertamaku akan anal. Selama beberapa saat Abah hanya mendiamkan kontolnya di dalam sana, ia kemudian menarik keluar kembali kontolnya dan langsung disambut sepongan penuh nafsu Ustadzah Khansa. Ustadzah Khansa kini yang berganti meludahi liang anusku dan kembali Abah melesakkan kontolnya.8964 copyright protection169712PENANATBb21biJKl 維尼

Meski syahwatku sempat mereda karena terkejut ketukan pintu Abah Mahmud, tapi tubuhku seperti sudah pasrah untuk merasakan kasarnya hantaman pinggul sang Kyai. Aku hanya diberi waktu 5 menit untuk bersiap-siap sebelum Abah masuk ke kamar. Sekejap sempat terlintas dalam hatiku akan ancaman dosa besar yang menanti. Begitu juga dengan ancaman cerai yang menanti kalau nantinya aku dipergoki oleh orang lain.8964 copyright protection169712PENANAf4M7koyyzO 維尼

Bahkan tubuhku blingsatan tak karuan hanya karena lidahnya yang terus menerus memanjakan putingku. Ditambah tangannya yang terampil memijat lembut toketku bersatu sempurna menggempur pertahanan diriku.8964 copyright protection169712PENANAPPk7aXgvat 維尼

Tentu saja hal itu meledakkan seluruh bendungan yang menahan orgasmeku sedari tadi.8964 copyright protection169712PENANAQfPHR0adMD 維尼

Mataku mendelik ke atas merasakan luapan kenikmatan yang maha dahsyat. Kalau ada yang bilang “dimensions does subject”, itu benar adanya. Bahkan saat Abah Mahmud hanya bergerak sedikit saja, rasa nikmat yang menjalar begitu deras.

Rasanya persis seperti saat memekku pertama kali ditembus oleh kontol mas Fahmi. Tapi yang ini lebih perih lagi karena hampir tak ada pelumas. Tapi rasa sakitnya sedikit teralihkan oleh rangsangan yang terus menerus dilancarkan Ustadzah Khansa dan Ummah Hawa. Aku pun menghela nafas saat seluruh kontol Abah Mahmud akhirnya tenggelam sepenuhnya di anusku.

Dan itulah yang terjadi dalam diriku. Panjangnya abaya dan jilbabku, serta istiqomahnya aku bercadar pun tak mampu menutupi keaslian diriku yang haus akan hantaman kontol lelaki di pintu rahimku. Ditambah rasa rindu akan kenikmatan yang biasa diberikan mas Fahmi selepas kami menikah menambah kuatnya seruan setan yang menjadi pengawalku tiap malam untuk menghalalkan apa yang tiap malam kulakukan.8964 copyright protection169712PENANAWBGcUt85DS 維尼

Meski begitu, hasrat akan kontol lelaki sudah merasukiku semenjak pembicaraan tentang ‘ranjang’ di antara ibu-ibu malam lalu. Bahkan pertunjukan ‘panas’ abah Mahmud yang tak sengaja ikut ‘kunikmati’ pun semakin kuat viagra mendorong gejolak birahi yang sudah tertidur hampir 2 mingguan ini. Malam-malam berikutnya pun, setiap jam 23.30an aku selalu bangun dan sengaja menuju rumah Abah Mahmud. Memang benar kata hadits Rasulullah kalau umat akhir zaman kondisi imannya kalau pagi dia beriman, kalau malam dia kafir, begitupun sebaliknya, kalau malamnya beriman maka paginya kafir.

Hingga suatu hari aku dikejutkan dengan chat WA dari nomor yang tak kukenal.8964 copyright protection169712PENANAaQfdsHako3 維尼

“Pak Wawan,” dia menengok ke belakang dan memanggil pak Wawan yang sedang menggenjotku, seperti sedang memberikan sebuah kode kepadanya.

Nafas mas Fahmi yang menderu cepat bisa kurasakan di telingaku. Begitu pula mas Fahmi yang semakin bersemangat menggempur selakanganku karena desahan dan lenguhanku. Malam itu aku belajar akan kenikmatan baru yang seharusnya aku bisa rasakan dari dulu. Putingku yang tergencet oleh dada mas Fahmi justru menambah kenikmatan yang kurasakan karena bergesekan dengan tubuh mas Fahmi.

Mas Fahmi pun hanya tersenyum dan mulai melepas kaos yang ia kenakan. Aku pun terpana melihat tubuhnya yang cukup atletis dengan dada bidang dan perut yang menawan. Belum selesai aku memandangi tubuhnya, mataku kembali dikejutkan saat melihat kontol mas Fahmi yang sudah tegak mengacung sesaat setelah ia melepas sirwalnya. Tak pernah kubayangkan kalau akan sebesar dan sepanjang itu dengan panjang 16cm dan diameter 3,5cm.

Kata-kataku itu sudah tentu menjadi pemicu hasrat dalam diri mas Fahmi. Kedua tangan kekarnya memeras lembut toket bulat milikku, terkadang jemarinya memilin nakal putingku yang sudah menjulang tinggi. Aku pun hanya bisa mendesah merasakan kenikmatan yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Dalam hatiku masih bergolak tentang semua ini.

Nafasku pun terasa berat, dan imajinasi tentang kontol Abah Mahmud yang menggagahi setiap liang kenikmatan di tubuhku menguasai seluruh pikiranku. Malam itu aku hanya mengenakan daster saja tanpa dalaman apapun sehingga desahanku pun tak tertahankan bahkan saat merasakan kain daster menggesek perlahan putingku yang sudah begitu keras. Tangan kananku pun kuganjalkan di selakanganku dan dijepit kedua pahaku sementara tangan kiriku sibuk meremasi toketku. Desisan nikmat mengalir lepas menikmati permainan tanganku memanjakan kedua bukit indahku. Ditambah tangan kananku yang kuganjal di bawah sana dan menggesek perlahan itilku, semakin menambah desakan nafsu yang menjalar cepat menguasaiku.8964 copyright protection169712PENANAnccCyNlWEv 維尼

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *